Gambaran trek dalam hutan
Bagian trek dalam kampung
Pendaftaran silakan hubungi AA Bike Cikarang Baru
Gambaran trek dalam hutan
Bagian trek dalam kampung
Pendaftaran silakan hubungi AA Bike Cikarang Baru
Berikut beberapa versi resmi CikarangMTB KOLOZAL#13 TALAGA: Back to Basic
Setengah Botol
http://www.bikemap.net/en/route/2854393-kolozal13-setengah-botol/
13km 360m vertical climb
Sebotol Penuh
http://www.bikemap.net/en/route/1023318-quiling-talaga-sukamaju/
28km 860m vertical climb
Lalu ada beberapa versi pendahulu dan versi survey nyasar
Quiling Maniis by HMarga/Om Hanif/Papa TB
http://www.bikemap.net/en/route/2840141-cariu-quiling-talaga-jatiluhur-cirata-maniis-plan/
36km 990m vertical climb
Quling-Talaga-Cigunungherang-Cikedogan-Quiling
(versi nyasar survey#1)
http://www.bikemap.net/en/route/2853609-cariu-talaga-survey1-koloza13-tanjungsari-talaga-cigunungherang-pasir-gedogan-tanjungsari/
38km 1220m vertical climb
Trailer resmi Trek TALAGA:Back to Basic KOLOZAL#13
Trek yang serupa dilalui saat GRATISAN#3
Kapan?
SABTU, 8 FEB 2014
Dimana?
Pangalengan – Boscha Tomb – Cisanti
Biaya?
280 ribu
termasuk bis, sepeda diangkut, makan pagi, makan siang dan malam
Biaya booking (sebelum 31 Dec 13) 150rb
Pelunasan (sebelum 15 Jan 14) 130rb
Cara Daftar gimana?
Hubungi Om Ratman/AA Bike2 0815 8599 2727
BCA — 0660133011
Mandiri — 1170001431972
Cariu, 20 April 2013
Bangun jam 4. Masih mendingan daripada salah satu rekan yang katanya bangun jam 2, “saya selalu gini om kalo mau gowes…”, lho… bukannya setiap minggu gowes ya? trus setiap weekend bangun jam 2 malam dong ya? wkwkwkw… ada ada aja. Gowes pagi ini memang gowes istimewa, untuk pertama kalinya sejak empat tahun yang lalu… saat bikeholic, gowes seharian ke tiga trek JJ-Hutan UI-JPG sekitar maret 2009, adalah gowes pertama saya dengan sekaligus Om Ardian alias Eyang AN, Om Hanif alias Papa TB dan Om Adji alias Eyang Uyut…
Bikeholic disini… http://antoix.wordpress.com/2009/03/17/cikarangmtb-bikeholic-tiga-trek-sepeda-jj-ui-jpg-dalam-sehari/
Sempat seorang pesepeda berbaju keren naik sepeda putih merah akan kita lemparkan ke atas kendaraan menuju titik start, sudah dipegang 3-4 orang itu sepedah, tapi yang bersangkutan bersikukuh untuk gowes lebih jauh… ke surabaya (soto). “Ayooo… ikut aja, ntar sore juga nyampe kok…”
Dengan terguncang guncang dalam bak trup pasir kamipun mendapati truk mengerang erang menanjak selepas keluar kota Joggol. Pemandangan lembah Cipamingkis sungguh mempesona. Di sebelah kanan jalan tampak jajaran perbukitan batutapak, cioray yang juga terus bisa berlanjut sampai hambalang dan bogor. Sementara di sebelah kiri tampak lembah sungai Cipamingkis lengkap dengan bayangan Gunung Batu di seberang sungai.
Semakin truk semakin mengerang nanjak miring, semakin rekan rekan peserta gerasukan menceriterakan kembali bagaimana paru paru dan otot betis mereka juga mengerang erang saat gowes gerasukan aka. Gowes Tanpa Tujuan jelas…
Akhirnya sapailah kita di titik start… sebuah restoran yang hidup segan mati tak mau.. sepi… namun tampak pemandangan sangat indah di bawah menghadap restoran ini. Latardepan Gunung Batu dengan latar belakang semua daratan sampai juga Cikarang area tentusaja di kejauhan. Unloading sepeda dengan masih banyak celoteh beredar tentang kisah nanjak gerasukan… jadi kalo kemarin tuh nanjak digenjot, nah kalo sekarang naik truk sebagai solusi… begitu yah?
Bau gerasukan sangatlah kental…
Sudahcukup ngopi untuk meluaskan pembuluh darah, juga pemanasan meliuk liuk kan tubuh ala joni+joko, maka gowes pun dimulai tanpa basa basi. Tanpa basa basi pun kami disambut curug cipamingkis di sebelah kanan jalan. Ini akan jadi perhentian awal, tempat narsis pertama, saat nanti kolozal. Jadi, pose narsis awal yang harus disiapkan adalah kostum dan gaya di curug wkwkwkw
Jalan nanjak nyantai setahap demi setahap. Pemandangan di kiri jalan semakin indah saja, area nya semakin terbuka, posisi trek semakin menapaki kaki Gunung Gede-Pangrango yang ada di sisi kanan trek… Lalu sampailah kita di tempat pitstop berikutnya yang merupakan titik tertinggi selama trip, pertigaan arca.
Sudah sangat sering saya mendengar tentang kisah pertigaan ini. Sangat ngetop kalo rekan rekan sepedahan membicarakan area kota bunga dan cariu. Pertigaannya sendiri tidak ada arca nya. Menurut kabar Om LTC, arca sebenarnya ada di bagian trip berikutnya… Pertigaan arca ini yang kemarin diposting Om Hanif seperti gowes diatas awan, juga ada berbagai sayuran segar di seputar trek. Kami pun menyeruput segelas teh panas manis sambil mendengar kisah para senior member tentang KOLOZAL#1 yang melewati pertigaan ini…
Berhenti di pertigaan arca, segala cerita dari kolozal#1 pun mulai mengalir. Oya, pertigaan ini hanya sekitar 8km dari Kota Bunga Cipanas. Mendekat ke sebuah warung penjual sayur mayur, diakhiri dengan kenikmatan memakan tomat segar. Wah… maknyuss… Beranjak meninggalkan pitstop narsis ini kita pun mengicipi salah satu turunan panjang Kolozal#1. Pemandangannya membuat kita berhenti, di kepala saya jadi nyambung tuh rangkaian pegunungan dan perbukitan Sentul lanjut ke Cioray dan Batutapak, lalu Catang Malang (titik start tadi), lanjut ke Arca dan sekarang tampak sangat jelas di depan ada Gunung Batu, Gunung Terate (tempat sebagian besar trek kita akan lewati), sampai tampak di depan Kuiling, lanjut tentu ke Sanggabuana Cigeuntis dan unik tampak di kejauhan gagahnya tiga tower Gunung Parang… Dari titik setelah arca ini tampak banget tuh kesinambungan dengan trek trek yang tak asing bagi kita.
Biusan turunan panjang semula dari aspal mulus, kemudian berubah menjadi aspal rusak, terus asyik turun meliuk liuk kita ketemu pertigaan ke arah Gunung Batu yang berbelok kekiri, tapi trek kita kali ini terus lanjut lurus ke arah Cariu. Saya ada di belakang karena beberapa kali berhenti untuk memotret, sementara 5 anggota tim yang lain tampak bablass sampai akhirnya kami bertiga yang di belakang berbelok masuk tanjakan makadam kekiri…
Pertigaan ini sudah tampak sejak trek dirancang Om Hanif, ada trek naik ke gunung lagi, jadi tidak turun terus. Nanti saat kolozal, jika teman menemui turunan tak habis, lalu ketemu tukang karedok… nah.. itu artinya lapar mungkin, atau nyari tempat terpencil, atau nyari kamar kecil di tempat karedok. Ya alasannya bisa macam macam…
Berbelok kekiri disuguhi tanjakan makadam campur jalan tanah yang serasa tak ada habisnya… Jika kita melihat ke arah belakang pesepeda (ke arah turunan) maka tampak dengan gagah kawasan Cipanas Puncak nya Gede Pangrango sebagai latar belakang. Tanjakannya panjang tapi kok tidak bertemu lima rekan yang didepan. Padahal salah satu dari lima rekan itu sudah ada petunjuk GPS lho di handlebar nya… karedok emang sangat menarik…
Tanjakan pun diakhiri dengan tempat kita akan makan siang saat kolozal, kita akan punya site narsis yang azib luarbiasa tempat foto foto loncat selama ini beredar termasuk loncat dengan sapu… wkwkwk
Nama tempat itu adalah ‘Griya Siliwangi’, bakal jadi tempat makan siang peserta kolozal#11. Tempatnya sungguh eksotis, sangat cocok untuk melamun, untuk berekspresi dengan segala macam gaya terkenal model terbaru, dijamin puas sampai muntah..
Sinyal byar pet, kadang ada kadang nggak. Berusaha menghubungi rekan rekan ber 5 yang tidak kami temui di sepanjang tanjakan. Hampir bisa dipastikan mereka telah bablas di turunan. Ada kejadian unik menjelang Griya Siliwangi alias puncak GegerBanten, ada sebuah motor terperosok/nyangkut di sebuah singletrack saat berusaha masuk ke jalan makadam dari singletrack kampung. Kami bertiga membantu mendorong sehingga motor bisa kembali ke jalan. Kami pun minta tolong jika melihat rekan rekan pesepeda berlima, diminta dengan hormat untuk kembali nanjak keatas… Alhamdulillah pesan ini disampaikan dengan baik.
Jalan kemudian setelah makan siang dan istirahat serta akhirnya berkumpul kembali adalah jalanan seperti meniti punggung naga. Bayangkan dari Gunung Gede Pangrango ke arah Gunung Sanggabuana nyambung sampai ke area Gunung Parang lanjut ke area Km97 Gunung Hejo, seperti seekor ular naga yang meliuk liuk. Trek kita kali ini meniti di punggung naga. Rolling ada kebun dan kampung. Kadang terlihat lembah Cipamingkis/Jonggol di sisi kiri kadang kala kita lihat lembah Cibeet/Cianjur di sisi kanan. Nostalgik saya teringat gowes GRATIS yang meniti lembah Cibeet.
Bagian selanjutnya adalah meluncur turun ke lembah sungai Cibeet. Meliuk liuk kita melewati jalanan tanah dan kadang makadam campur semen saat di kampung. Ini adalah salah satu bagian terseru dari trip ini. “One of the best part” kata salah seorang rekan. Semua rekan akan menikmatainya sebagai hadiah dari tanjakan panjang ke puncak GriyaSiliwangi yang sudah dilalui.
Bagian berikutnya adalah kembali menanjak di trek yang sangat ‘Cha Cha’… bergoyang goyang tanpa aturan karena makadam batu trek sangatlah ‘bregajulan’. Tampak sekali sangat jarang kendaraan yang bisa memadatkan jalan melewati area ini. Sangat jarang mobil ataupun jejak mobil kita lihat. Tanjakan ‘Cha-Cha’ pun diakhiri dengan nostalgia yang kian kental… kita kembali ke ‘Warung Mertua’ yang sangat berkesan saat gowes GRATIS…
Gak nyangka kita kembali ke titik ini…
Melihat ‘warung mertua’ beberapa member tim tampak tersenyum kecut. Tingkat kecut nya senyuman macam macam. Ada yang levelnya ikhlas, ada yang levelnya agak kecut, sementara ada yang levelnya kecut sekali… Salah seorang berkomentar ke saya, “… gapapa om, asal jangan masuk jalur tiasa lagi…”
“… lho, justru kita mau masuk jalur tiasa…”
segera disambut dengan raut muka yang makin berubah, ibarat larutan pH nya langsung turun…
Jam sudah menunjuk pukul 4sore keatas. Inilah saatnya berangkat kembali. Sempat ragu karena, seperti juga di tempat yang sama di gowes GRATIS, maka kita sekarang diberikan dua pilihan trek: yang manis dan yang agak asem. Dengan gagah berani tim pun masuk ke jalur tiasa, jalur yang agak asem dibandingkan pilihan jalur lain yang lebih aman. Genjot agak miring keatas yang memompa jantung pun dilakukan. Menuju puncak punggung Gunung Teratai, ini nama sebenar benarnya hingga ketemu kampung terakhir diatas bukit.
Dengan komunikasi ala van Taziek maka berhasilah kami mengajak seorang bapak kampung untuk membawa parang dan mengantar kami melewati trek berikutnya. GGB nanjak dan mulai masuk ke area yang bercampur antara padang ilalang, hutan dan kebun kopi. Penduduk bercerita bahwa di sekitar trek banyak hidup Luwak, yang saat musimnya akan memakan kopi dan para penduduk inipun mencari muntahan luwax untuk mendapat kan kopinya.
Suasana trek meski diawali dengan GGB parah, namun ternyata memberikan singletrack gowesable yang asyik masyuk di sore yang semakin gelap itu. Menyelinap diantara pohon kopi dan ilalang, mengingatkan saya pada banyak bagian trek turunan Pondok Pemburu ke Gunung Pancar. Sampai akhirnya kita ada di sebuah titik dimana kita bisa melihat lembah area Kuiling dengan jelas, istirahat dan minum, kami pun dilepas oleh bapak pengantar. Duh, tidak lagi ada yang tau jalan dan bawa parang. Memang sih, sampai titik ini perjalan tim masih on the track seperti rencana yang dibuat Papa TB…
Kolozal#10 telah sebulan berlalu, berikut adalah beberapa link untuk foto dan dokumentasi Cikarangmtb Kolozal#10 Cipunagara
Slideshow foto di youtube dari @antoix http://youtu.be/P4ovJRWjegE
Foto foto di Facebook
Om Tri Darmanto facebook link…
Om Ndi Nardi facebook link…
@antoix di facebook link…
Di every trail oleh Om AH link….
Di bikemap oleh Om Hanif link…
Versi SakitJiwa di Bikemap @antoix link…
http://antoix.files.wordpress.com/2012/12/peta-kol10survey.jpg
Komunitas sepeda gunung CikarangMTB, kembali menyelenggarakan acara gowes bareng KOLOZAL seri ke10
Rute: Taman Hutan Rakyak JUANDA – Maribaya – Cipunagara – Darmaga
Jarak: 33km
Start: Taman Hutan Rakyat (THR) Juanda, Dago, Bandung
Finish: Darmaga, Subang
Biaya pendaftar 150ribu, silakan kontak Om Ratman di AA Bike Cikarang untuk pendaftaran
Berikut adalah 9 seri CikarangMTB KOLOZAL sebelumnya:
#1 Kota Bunga – Cikarang
#2 Wanayasa – Sate Maranggi
#3 Curug Cigeuntis
#4 Sunset Ride Mandalawangi
#5 Kaldera Manglayang
#6 Tangkuban Parahu – Wanayasa
#7 Gunung Padang
#8 Situ Patengan – Kawah Rengganis
#9 Km 97
#10 Cipunagara